Kep. Natuna #eps 1 : Nekat dan Pengorbanan

Alasan

Percobaan SBMPTN tahun ke2 (tahun 2016) atau waktu itu semester 3 kuliah untuk mengejar universitas idaman yaitu ITB telah gagal. Berarti aku memang harus bertahan di FKH UNAIR. Aku berusaha ikhlas dan move on. Mencoba membuka lembaran-lembaran baru dan membuat cita-cita baru karena aku sudah terlanjur disini, di kedokteran hewan unair. Ada seseorang yang berkata "Jika kamu tidak bisa meraih apa yang kamu cita-citakan sekarang, bukan berarti kamu harus berhenti dan bersedih. Bangkit dan buat cita-cita baru!". Intinya begitulah.

Okelah aku tidak bisa masuk ITB. Tapi aku harus tetap melangkah maju. Membuat sesuatu yang lebih besar dalam hidupku. Aku selalu yakin Allah SWT mengirimku ke FKH UNAIR pasti ada maksudnya. Akhirnya aku bertekad untuk tidak berdiam diri. Aku ingin membuat jejak di FKH UNAIR. Berkontribusi lebih. Dan tidak ingin menjadi biasa-biasa saja.




Aku ingin melangkahkan kaki untuk memulai. Aku ingin melakukan sesuatu. Mencoba hal baru. Biarpun sulit. Aku ingin mencoba. Biarpun impossible. Aku akan berusaha. Semua akan terasa sulit sampai kita menyelesaikannya. Itu kata-kata dari Nelson Mandela. Pembangkit semangatku untuk tetap melangkah.
Keyakinanku adalah SELAMA BERSAMA ALLAH SWT, SEMUA BISA JADI MUNGKIN.


Tak disangka, disebuah grup line ada kiriman poster seleksi dari seorang teman. Aku melihat posternya. Kok kayaknya rumit dan susah. Ah aku ini belum apa-apa sudah mau menyerah. Tapi aku ingat tekatku. Akhirnya aku mencari-cari info itu tentang seleksi volunteer ke Kepulauan Natuna dan ke Tual oleh YOUCAN Social Expedition. Dan acara ini gratis guys! Kita dibiayain coba. Bisa dapet pengalaman baru, temen-temen keren pastinya, dan bisa menikmati keindahan alam Indonesia. Tapi... ternyata biaya pendaftarannya 100 ribu! Menurutku uang segitu mahal banget. Sedangkan uang di bank cuma ada 200 ribu. Mikir juga kan, udah keluar uang banyak, eh nanti ternyata enggak lolos rugi dong. Yaudah deh, nekat aja, kuanggap uang 100 ribu untuk sodaqoh dan awal pengorbananku untuk memulai semuanya.

Tahap Seleksi

Tahap seleksi ada 3. Pertama aku harus membuat esai dengan tema "Surat Cinta untuk Indonesia". Aku sangat bingung cara membuatnya. Isinya juga tentang apa. Tidak pernah sekalipun aku ikut lomba esai ataupun seleksi apapun dengan esai. Untungnya ada mbah Google. Aku tanya mbah Google cara-cara membuat esai dan contoh-contoh esai. Udah paham kan. Nah, sekarang bingungnya konten esainya tentang apa. Masa kayak surat cinta beneran gitu. Romantis. Atau malah kayak puisi yang melow-melow. Dan akhirnya aku memutuskan untuk membuat esai yang lebih formal dengan berbagai data serta referensi. Oke, aku kirim bersama CV ku yang kubuat seadanya dengan tabel warna-warni.

Beberapa hari kemudian pengumuman. Dari 1200 lebih pendaftar hanya 300 yang lolos ke tahap wawancara. Aku cari namaku dan tentunya lolos (kalau gak lolos gak buat cerita dong haha). Awalnya aku tidak yakin itu namaku karena cuma Siti Khotijah bukan Siti Khotijah Handayani. Aku ingin memastikan kepada adminnya. Dan sekali lagi, tentu saja itu aku hehehe. Aku akan diwawancara siang hari melalui telepon. Hari H wawancara aku baru memulai menyiapkan diri. Aku mengira-ngira apa saja yang akan ditanyakan kepadaku dan mencoba menjawab pertanyaanku sendiri. Dan memang, saat wawancara ada beberapa yang ditanyakan. Aku bersyukur bisa menjawab semua pertanyaan dengan lancar dan mudah. Semua itu hanya berlangsung 15 menit.

Kurang lebih setelah 3 hari seleksi wawancara, pengumuman pun sudah ada di website. Dari 300 hanya sekitar 60 an peserta yang lolos. Gak nyangka banget kan? Rasa-rasanya sangat tidak mungkin. Diluar sana banyak orang-orang hebat. Dari 1200 lebih peserta, aku yakin mereka adalah orang-orang keren. Lhah aku? Hanya butiran micin. Nggak ada apa-apanya. Yaaa namanya Allah sudah "Kun Fayakun!", hal yang diluar nalar pun dapat terjadi. Allah SWT berfirman dalam hadist Qudsi-Nya :

Wahai hambaku Aku adalah dzat yg 
mengatakan pada sesuatu  كن  (jadilah) فيكون  (maka jadi), oleh sebab itu taatlah kamu kepadaku maka akan aku jadikan kamu ربانيا dengan kekuasaanku, apabila kamu mengatakan كن (jadilah) maka akan jadi.
Dan juga dalam Al-Qur'an :

“Apabila Dia hendak Menetapkan sesuatu, Dia hanya Berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka terjadilah sesuatu itu.”(QS.al-Baqarah:117)

Tahap yang ke3 adalah pelatihan. Dilaksanakan di Jogjakarta selama 3 hari. Seneng banget dong rasanya. Bakalan ketemu orang-orang keren dari seluruh Indonesia dan bisa jalan-jalan. Aku benar-benar tidak sabar!



....bersambung.

*Ngantuk😪

Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita singkat yang bersambung ini adalah...

"Jangan pernah putus asa dan berhenti bermimpi meskipun mimpi lamamu tidak pernah tercapai. Umpamanya gini nih, jika tidak bisa menggapai mimpi A, kan masih ada mimpi B, kalau B pun tidak tercapai masih ada C - Z. Come on guys! Jangan bersedih terlalu lama. Bangkit dan do something."

"Jangan pernah merasa diri tidak berdaya. Merasa bodoh. Tidak memiliki bakat. Kata Thomas Alfa Edision sih kesuksesan itu 1% adalah bakat, 99% nya adalah kerja keras. Dan tentunya doa. Karena jika kamu merasa kecil, dan masalahmu lebih besar dari dirimu, hey guys! Wake up! Masih ada Allah SWT yang lebih besar. Adukan masalahmu padaNya. Curhat sama Dia. Maka keajaiban-keajaiban akan muncul dengan indah. Rasakan sendiri deh.."

😊

Komentar

Posting Komentar