Tugas PPDH Dept. Virologi


1.      1. Kalau seandainya di lapangan ada kasus bagaimana caranya membawa sampel dari lapangan ke laboratorium?

2.      2. Untuk mendeteksi virus ketika penanaman pada TAB apa yang akan terjadi?

a.       ND

b.      IB

c.       EDS

d.      AI

3.     3. Mengapa pemeriksaan antibody diminggu ke 2/3 post vaksinasi?

4.     4. Semisal disuruh mengambil titer antibody disuatu peternakan ternyata titernya beda-beda, ada 15 sampel, diuji HI didapatkan titer antibody

a.       Hitunglah geometric mean titer

b.      Standar titer antibody pada ND yang bagus ?

c.       Kesimpulan?

5.    5.  Keseragamannya bagaimana?

a.       Presentase standar? SD/mean titer x 100%

b.      Kalau keseragaman jelek apa yang harus diperbaiki?

c.       Faktor bisa tidak seragam?

Jawaban :

1.    1. Untuk tujuan pemeriksaan virologi, biasanya ada dua specimen yang diambil yaitu jaringan atau darah. Sampel dari darah, darah diambil tanpa antikoagulan, serum segera dipisahkan, kemudian disimpan pada suhu 4oC atau -20oC tanpa diberi cairan pengawet, penyimpanan bisa menggunakan termos es. Sampel dari jaringan yang terinfeksi diambil sedikit  dengan diameter sekitar 2-3 cm. Jika tidak ada lesi yang tampak, specimen dikoleksi berdasarkan gejala klinik atau dimana diperkirakan virus berada. Lalu specimen dimasukkan ke dalam medium transport, dikemas, dilabel, dan dimasukkan dalam termos es. Kadang specimen tidak perlu diberi media transport tetapi memerlukan penambahan cairan pengawet seperti formalin. Kemudian secepat mungkin dibawa ke laboratorium untuk segera dilakukan pengolahan dan pemeriksaan.

2.   2. Semua virus dibawah ini isolasinya menggunakan telur ayam berembrio (TAB) dengan umur 8 sampai 10 hari dan dilakukan inokulasi pada cairan allantois.

a.       ND :  Kematian embrio terjadi pada hari ke 2-3 pasca inokulasi dan terdapat lesi hemoragi pada kulit embrio

b.      IB : Embrio ayam dapat bertahan sampai 90% terhadap infeksi virus IB sampai 19 hari pasca inokulasi. Namun biasanya kematian embrio pada hari ke-3 pasca inokulasi dan terdapat lesi hemoragi pada kulit embrio.

c.       EDS : Kematian embrio pada hari ke 5-6 pasca inokulasi dan terdapat lesi hemoragi pada kulit dan sedikit pertumbuhan bulu pada embrio.

d.      AI : Telur ayam berembrio yang diinfeksi oleh virus Avian influenza menyebabkan kematian embrio yang berlangsung 18-24 jam pasca inokulasi, tidak ada pergerakan embrio dan pembuluh darahnya tampak hitam.

3.   3. Untuk berada di level protektif vaksin aktif butuh waktu 2-3 minggu dan vaksin inaktif 3-4 minggu post vaksinasi. Pada minggu ke-3 dan ke-4 pasca vaksinasi titer antibodi akan mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan titer antibodie minggu ke-2.

4.    4. a. Geometric Mean Titer : (2+5+7+6+9+2+3+4+7+8+6+5+3+2+4)/15 = 4,9

b. Berdasarkan standar ASEAN titer antibodi protektif terhadap virus ND adalah ≥ 4 HI unit log 2

c. Titer antibody protektif masih bagus karena berada di atas 4 HI unit log 2.

5.  5.    a. Presentase standar :

Coefficient of Variation (CV) =   sd      x 100%

                                                    GMT

                                                 = 2,26      X 100%   = 46 % ( CV dikatakan sedang )

                                                      4,9

b. Keseragamannya berada di kategori persebaran sedang.

c. kualitas vaksin yang dipergunakan mencakup tanggal kadarluarsa, penyempinanan, dan distribusi, aspek lain yang mempengaruhi adalah ketepatan dosis dan ketepatan rute pemberian yang sangat ditunjang oleh keterampilan serta pengawasan pemberian vaksin hanya pada ternak yang sehat.untuk memperbaiki keseragaman titer ntibodi dengan melakukan revaksinasi dan meningkatkan biosecurity di peternakn.

Komentar